Juara Koleksi
Oleh: Dahlan Iskan

Teman-teman SMK PSM Takeran memang sudah menyiapkan charging darurat. Tanpa pernah lihat Tesla. Tidak berfungsi.
Kami tetap kembali ke Surabaya. Dengan listrik yang ada. Gaya mengemudi Kang Sahidin memang sudah berubah, tetapi listrik terlalu sedikit.
Sampai di Jombang tinggal 20 Km. Jelas tidak cukup.
Kami pun mampir ke percetakan Tabloid Nyata. Di Jombang. Dibikinlah charging darurat. Ada ahli listrik yang berpengalaman di situ. Beres.
Kami tidak kapok. Ingin coba lagi ke Takeran pakai Tesla. Sekalian riset kecil-kecilan: apakah ketika Kang Sahidin diganti Mas Tomy ada bedanya. Ada. Sedikit. Sedikit sekali.
Waktu dari Jakarta –exit tol Ngawi– saya mampir di pusat Jamaah Tabligh di Temboro, antara Ngawi dan Takeran. Saya lupa ingatkan kembali Mas Tomy: hemat listrik!
Saya tiba lebih dulu di Takeran. Mas Tomy tiba ketika saya sudah selesai rapat.
Kami pun langsung balik ke Surabaya. Saya lihat layar di mobil: tinggal 160 km.
Malam itu 8 orang pencinta mobil listrik kumpul di rumah saya. Mereka menobatkan saya sebagai anggota baru Koleksi –perkumpulan mobil listrik Indonesia.
- PLN IP Gandeng Mitra International Untuk Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Saguling
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- Polytron Meluncurkan 2 Mobil Listrik, Harga di Bawah Rp 300 Juta
- Kucing Timah
- Pemprov Jateng: PLTS Off-Grid Bebas Dipasang Mandiri Tanpa Tergantung PLN
- Koperasi Merah Putih