Jubir PKB Sebut Impor Beras 500 Ribu Ton Merusak Hidup Petani Dalam Negeri

Jubir PKB Sebut Impor Beras 500 Ribu Ton Merusak Hidup Petani Dalam Negeri
Jubir PKB Mikhael Sinaga (kanan). Foto: Tim DPP PKB

jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga menilai keputusan pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor beras 500 ribu ton hingga akhir Desember, akan merugikan petani dalam negeri.

"Masuknya impor beras ratusan ribu ton ini merusak harga jual beras petani dalam negeri. Ini menyangkut hidup orang banyak, jadi jangan main-main," kata Mikhael pada Selasa (20/12).

Menurutnya impor beras itu mencederai citra Presiden Jokowi yang baru saja menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) Agustus lalu.

Penghargaan diberikan IRRI karena menilai Indonesia berhasil menerapkan swasembada pangan dan sistem pertanian yang tangguh.

"Sepanjang 2019-2021, Indonesia tercatat tak mengimpor beras, tetapi kok sekarang malah mengimpor. Apa masih ada keterlibatan mafia?" kata Mikhael.

Dia juga menyoroti adanya perbedaan data yang dimiliki oleh Bulog, Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian.

Konon data dari Kementan yang merujuk BPS menyebut stok beras aman. "Data di Bapenas dan Bulog terdapat perbedaan yang signifikan dengan data yang di Kementrian Pertanian," ujar Mikhael.

Dia meminta agar data terkait stok beras ini bisa segera disamakan antara ketiga lembaga negara tersebut, sehingga tidak lagi menuai polemik yang berkaitan dengan impor beras.

Jubir PKB menilai masuknya impor beras ratusan ribu ton itu akan merusak harga jual beras petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News