Julius Caesar, Reformasi Kalender & Sejarah Tahun Baru
Ini terkait musim dan mitologi.
Januarius berasal dari kata Janus, dewa yang punya wajah dua. Ia ditempatkan di titik pergantian tahun karena diyakini bisa menengok masa lalu dan masa datang di waktu bersamaan. Secara siklus, pada bulan itu adalah awal datangnya musim salju.
Februarius yang berasal dari kata Febro, dewa kematian ditempatkan jadi bulan kedua karena pada bulan itu puncak musim salju, sehingga hanya tanaman rumpun cemara yang bisa bertahan hidup.
Urutan kalender pun berubah menjadi Januarius, Februarius, Mart, Aprilis, Meius, Junius, Julius, Sestilis, Septembre, Oktobre, Novembre, Decembre.
Sang penguasa Romawi memasukkan namanya pada bulan ke tujuh; Quintilis digantikan Julius.
Caesar tentu tak serampangan, mengingat Quintilis sendiri artinya ratu atau penguasa.
Karena Julian Caesar yang punya gawe, perhitungan baru itu pun dikenal sebagai Kalender Julian.
Ilmuwan Sacha Stem menerangkan, apa yang dilakukan Julius Caesar mencerminkan upayanya mengakomodir unsur tradisional Romawi, sekaligus memperbaiki struktur Kalender Mesir.
JANUARI semula disebut januarius. Asal katanya Janus, dewa berwajah dua yang kabarnya mampu memahami masa lalu dan melihat masa depan. Makanya Januari
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- Anies Prihatin Rumah Rengasdengklok Tak Diberi Bantuan Pemerintah
- PT Timah Dorong Peningkatan Literasi Sejarah Masyarakat Pulau Belitung