Jumhur Hidayat Merasa Aneh dengan Pemikiran Prabowo Terkait Buruh

"Yang betul itu adalah hadirkan keadilan, yang menguntungkan bagi pengusaha dan buruh. Nah di situ harus ada peran negara," katanya.
Menurut Jumhur negara terkesan abai, tidak mau berperan. Banyak hal yang bisa memberikan keuntungan lebih bagi pengusaha, tetapi gegara gagal menghadirkan satu servis maka keuntungan pengusaha terpotong.
Jumhur menunjuk contoh mengenai biaya logistik, pelabuhan, transportasi, pungli, dana-dana KKN yang tidak berhubungan industri yang semuanya merugikan dunia usaha dan jumlahnya besar.
Menurut Jumhur, di Malaysia itu biaya logistik sudah 13 persen dari PDB, sementara Indonesia masih 20-23 persen.
"Jadi tinggi sekali, coba kalau kita bisa dipotong sampai 16 persen itu luar biasa, sangat menguntungkan dunia usaha. Jadi enggak ribut lagi dengan buruh," katanya.
Jumhur juga menyoroti masalah bunga bank yang tinggi sekali seperti rentenir.
"Negara hadir dong, di negara tetangga bisa 4-5 persen, kenapa di kita harus 12 persen, bahkan jauh di atas dari BI Rate, marjin terlalu luas, spreadnya terlalu tinggi," ungkap dia.
Menurut Jumhur, negara seharusnya hadir agar pengusaha bisa lebih mendapatkan pendapatan daripada harus membayar bunga, seehingga biaya buruh bisa lebih dikompromikan.
Tokoh buruh nasional ini merasa aneh dengan pemikiran bakal calon presiden untuk Pemilu 2024 Prabowo Subianto terkait buruh, begini.
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Legislator Tak Setuju Satgas PHK Prabowo Mengambil Alih Tugas Kemenaker
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!