Jumlah Anak dan Wanita yang Bunuh Diri Meningkat di Jepang, Ini Penyebabnya

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bulan ini telah memberlakukan keadaan darurat Covid-19 bagi Tokyo dan tiga prefektur sekitarnya dalam upaya membendung lonjakan kasus infeksi.
Sejak itu, status keadaan darurat telah diperluas untuk mencakup tujuh prefektur lainnya, termasuk Osaka dan Kyoto.
Menteri Reformasi Taro Kono pekan lalu mengatakan, meskipun pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat, hal itu tidak akan mematikan ekonomi nasional.
"Orang-orang khawatir dengan Covid-19. Tapi banyak orang juga bunuh diri karena kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan tidak bisa melihat harapan. Pemerintah perlu mencapai keseimbangan antara mengelola Covid-19 dan mengelola ekonomi," tuturnya. (ngopibareng/jpnn)
Suervei mengungkapkan banyak kalangan perempuan dan anak-anak bunuh diri di Jepang.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Bukan Bunuh Diri, Bernard Rivaldo Tewas Dibunuh Gegara Utang Rp 100 Ribu
- Pembunuh di Karimun Menyerahkan Diri Setelah Dikunjungi Keluarga Korban saat Lebaran
- Keluarga Sebut Ada Kejanggalan di Kasus Bunuh Diri Fransiska, Polisi Bereaksi Begini
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan