Jumlah Anak dan Wanita yang Bunuh Diri Meningkat di Jepang, Ini Penyebabnya
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bulan ini telah memberlakukan keadaan darurat Covid-19 bagi Tokyo dan tiga prefektur sekitarnya dalam upaya membendung lonjakan kasus infeksi.
Sejak itu, status keadaan darurat telah diperluas untuk mencakup tujuh prefektur lainnya, termasuk Osaka dan Kyoto.
Menteri Reformasi Taro Kono pekan lalu mengatakan, meskipun pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat, hal itu tidak akan mematikan ekonomi nasional.
"Orang-orang khawatir dengan Covid-19. Tapi banyak orang juga bunuh diri karena kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan tidak bisa melihat harapan. Pemerintah perlu mencapai keseimbangan antara mengelola Covid-19 dan mengelola ekonomi," tuturnya. (ngopibareng/jpnn)
Suervei mengungkapkan banyak kalangan perempuan dan anak-anak bunuh diri di Jepang.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Pukul Jepang, Malaysia Tembus Semifinal Thomas Cup 2024
- Analisis Reza soal Brigadir RA Bunuh Diri: Ada Pihak Lain yang Harus Diuber Polisi
- Hasil Uber Cup 2024: China dan Jepang Mulus ke Semifinal
- Brigadir RA Tewas Bunuh Diri, Kapolri Singgung soal Motif
- Kematian Brigadir RA saat Jadi Ajudan Pengusaha Harus Jadi Atensi Kapolri