Jumlah Anak dan Wanita yang Bunuh Diri Meningkat di Jepang, Ini Penyebabnya

Jumlah Anak dan Wanita yang Bunuh Diri Meningkat di Jepang, Ini Penyebabnya
Warga dengan masker pelindung di wajahnya berjalan di kawasan Stasiun Shinagawa saat jam sibuk pertama usai pemerintah Jepang mencabut status darurat nasional Virus Corona di Tokyo, Jepang, Selasa (26/5). Foto: ANTARA

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bulan ini telah memberlakukan keadaan darurat Covid-19 bagi Tokyo dan tiga prefektur sekitarnya dalam upaya membendung lonjakan kasus infeksi.

Sejak itu, status keadaan darurat telah diperluas untuk mencakup tujuh prefektur lainnya, termasuk Osaka dan Kyoto.

Menteri Reformasi Taro Kono pekan lalu mengatakan, meskipun pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat, hal itu tidak akan mematikan ekonomi nasional.

"Orang-orang khawatir dengan Covid-19. Tapi banyak orang juga bunuh diri karena kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan tidak bisa melihat harapan. Pemerintah perlu mencapai keseimbangan antara mengelola Covid-19 dan mengelola ekonomi," tuturnya. (ngopibareng/jpnn)

Suervei mengungkapkan banyak kalangan perempuan dan anak-anak bunuh diri di Jepang.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News