Jumlah Kematian Akibat Omicron Masih Meningkat, Kemenkes Ingatkan Efikasi Vaksin
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan vaksinasi masih efektif mengurangi kematian akibat Covid-19.
Dia mengatakan angka kematian akibat Covid-19, khususnya varian Omicron masih meningkat.
Kasus kematian paling banyak terjadi pada orang yang belum divaksinasi, lansia, dan pasien dengan komorbiditas.
Nadia mengungkapkan lansia yang terpapar Covid-19 memiliki risiko 3,5 kali lipat lebih berpotensi meninggal dunia dibanding kelompok lainnya.
"Lebih tinggi lagi, lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes, darah tinggi, dan gagal ginjal," kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (8/3).
Oleh karena itu, dia menekankan efikasi vaksin Covid-19 yang memberikan perlindungan bagi kelompok rentan.
"Vaksinasi dosis ketiga dapat mengurangi risiko kematian sebanyak 86 persen," ujar Nadia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarat Kemenkes itu menyebut dua dosis vaksin bisa mengurangi risiko kematian sebesar 60 persen.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan vaksinasi masih efektif mengurangi kematian akibat Covid-19.
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Lestari Moerdijat: Gaya Hidup Sehat Harus jadi Perhatian Bersama
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Jaga Hati
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- KPK Cecar Dirut EKI Satrio Wibowo soal Pengadaan APD Covid-19