Jumlah Penduduk Australia Berkurang Pertama Kalinya Sejak Perang Dunia Pertama
"Pernikahan kami sederhana hanya di kantor catatan sipil tidak melibatkan banyak orang, hanya anggota keluarga, dengan jumlah sekitar 50 orang," katanya.
Beberapa hari setelah pernikahan, Quzi kembali ke Australia untuk bekerja selama beberapa bulan dan mempersiapkan dokumen visa bagi istrinya.
Rencananya ia akan kembali ke Bangladesh di bulan Mei untuk merayakan pernikahan adat di depan ratusan teman dan anggota keluarganya.
Kemudian mereka berdua akan pergi ke Australia.
Namun rencana itu menjadi tidak menentu sejak pemerintahan Australia menutup perbatasan internasional di bulan Maret 2020.
Ini berarti Quzi tidak bisa kembali ke Bangladesh dan istrinya Fariha tidak bisa datang ke Australia ataupun mendapatkan visa sementara.
Quzi belum bertemu lagi dengan Fariha sejak Februari tahun lalu dan tidak tahu kapan mereka akan bisa hidup bersama.
Jumlah pendatang ke Australia telah berkurang karena perbatasan Australia yang ditutup
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka