Jumlah Penumpang KRL Semakin Meningkat, KCI: Pengaturan Jam Kerja Semakin Mendesak

Jumlah Penumpang KRL Semakin Meningkat, KCI: Pengaturan Jam Kerja Semakin Mendesak
Antrean calon penumpang KRL di Stasiun Bogor, pada Senin (22/6) pagi. Foto: ANTARA/Riza Harahap

jpnn.com, JAKARTA - VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menuturkan jumlah pengguna KRL Jabodetabek semakin meningkat pada pekan ketiga PSBB transisi ini.

Pada Senin (22/6) lalu tercatat 356.215 pengguna, atau naik 4 persen dibanding Senin pekan lalu. Sementara pada Selasa (23/6) ini hingga pukul 12:00 WIB, sebanyak 158.665 orang telah menggunakan jasa KRL," ujar Anne.

Dari data KCI puncak jumlah pengguna pada pagi hari terjadi pada pukul 06:00 – 09:00 WIB dengan jumlah pengguna 125.143 orang.

Sementara pada sore hari jam puncak kesibukan di KRL adalah pukul 16:00 – 19:00 WIB dengan jumlah pengguna 106.848.

Dengan jumlah pengguna sekitar 350 ribu pengguna per hari di masa PSBB Transisi ini, berarti 66% perjalanan pengguna terjadi pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari tersebut. Antrean pengguna pun terjadi hanya pada jam-jam tersebut.

Antrean pengguna atau penyekatan dalam beberapa zona di stasiun merupakan upaya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mengatur physical distancing di dalam kereta dengan jumlah pengguna per kereta masih dibatasi 74 orang.

"Petugas senantiasa mengawasi agar dalam antrean pengguna tetap menjaga jarak sesuai marka," jelasnya.

Karena itu, bila semakin banyak sektor perekonomian yang akan dibuka kembali dan semakin banyak masyarakat kembali beraktivitas, tentu akan semakin banyak masyarakat yang membutuhkan transportasi publik termasuk KRL.

Dengan semakin banyaknya jumlah penumpang, antrean di stasiun juga bertambah dan pengguna memerlukan waktu lebih lama untuk mengikuti penyekatan sebelum bisa naik ke dalam KRL.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News