Penumpang KRL Harus Memakai Baju Lengan Panjang selama di Kereta

Penumpang KRL Harus Memakai Baju Lengan Panjang selama di Kereta
Sejumlah penumpang KRL di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww

jpnn.com, JAKARTA - Penumpang kereta rel listrik (KRL) atau commuter line kini diwajibkan memakai baju lengan panjang.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, selain menggunakan masker, penumpang kereta commuter line diwajibkan mengenakan pakaian lengan panjang seperti jaket untuk menurunkan risiko penularan COVID-19 di atas kereta.

"Kebiasaan baru yang nanti kami awasi dan dilaksanakan untuk penumpang harus memakai masker, memakai lengan panjang. Ini pun hasil diskusi dengan para pakar karena menggunakan lengan panjang menurunkan risiko penularan," kata Zulfikri di Jakarta.

Berdasarkan Surat Edaran Kemenhub No 14/2020, pemerintah meningkatkan kapasitas kereta perkotaan atau commuter line menjadi 45 persen pada Fase 2 atau pembatasan bersyarat yang dijalankan sampai 30 Juni mendatang.

Saat di atas kereta, penumpang pun harus mengikuti tanda-tanda yang sudah disiapkan oleh pihak operator KRL, baik penumpang berdiri maupun yang duduk.

Selain itu, penumpang juga tidak diperkenankan berbicara langsung, termasuk melakukan panggilan via telepon genggam saat berada di atas kereta.

"Di dalam KRL ada protokol tambahan, tidak boleh berbicara di dalam kereta karena penularan yang begitu cepat akibat droplet," kata Zulfikri.

Zulfikri mengatakan bahwa pihaknya akan menambah jumlah petugas keamanan di dalam kereta untuk mendisiplinkan penumpang KRL.
 
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL juga akan menyediakan counter atau loket penjualan masker, sehingga calon penumpang yang lupa membawa masker tetap bisa melakukan perjalanan.

Penumpang krl atau kereta commuter line diwajibkan memakai pakaian lengan panjang seperti jaket selama masa pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News