Jumlah Sekolah Memenuhi Daftar Periksa PTM Terbatas Terus Bertambah
Dia berpendapat, nantinya daftar periksa akan dibuat lebih singkat dan padat. Terlebih lagi sebagian data yang dipertanyakan dalam daftar periksa sudah ada di dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang sudah diisikan sekolah secara berkala.
"Kita perlu duduk bersama terkait banyaknya pertanyaan yang disampaikan dalam daftar periksa. Harusnya yang penting-penting saja sehingga sekolah bisa mengisi dengan cepat," terangnya.
Sebab, kata Purwadi, kalau sering (berpengalaman) meminta data dari sekolah, data yang panjang lebar, (membuat) sekolah menjadi malas.
Purwadi juga kembali memberi gambaran, mengapa Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) diterbitkan beberapa waktu lalu.
Salah satu dorongan terkuatnya adalah karena tidak efektifnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) daring.
Pelaksanaan PJJ daring selama ini, diakui Purwadi, menimbulkan learning loss.
"Terutama di level bawah. PJJ daring harus pakai device. Sedangkan di daerah yang tidak terjangkau sinyal harus pakai guru kunjung," bebernya.
Tidak hanya itu, proses PJJ pun makin tidak efektif mengingat tugas yang diberikan guru kepada siswa ternyata tidak selalu dikerjakan.
Kemendikbud mengungkapkan jumlah sekolah yang memenuhi daftar periksa untuk Pelaksanaan PTM terbatas terus bertambah
- Anies Pernah Bikin Fasilitas Day Care Terbaik di Kemendikbud dan Balai Kota Jakarta
- Dirut BPJS Ketenagakerjaan Dukung Jaminan Sosial Masuk Kurikulum Merdeka
- Kualitas Udara Sedikit Membaik, Pemkot Kembali Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka
- Pekan Kebudayaan Nasional Kembali Digelar Kemendikbudristek, Catat Jadwalnya!
- Mendikbudristek Serukan Investasi Lebih Besar untuk Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara
- Kepedulian Propam Polri terhadap Pendidikan Diapresiasi Kemendikbud