Jumlah Vaksin Difteri Cukup untuk 34 Provinsi
jpnn.com, JAKARTA - Hingga 20 Desember 2017, tercatat sudah 43 orang meninggal karena difteri.
Angka tersebut meningkat dibandingkan data Kemenkes pada November lalu yang masih 32 orang meninggal.
Outbreak respond immunization atau ORI sebenarnya sudah dilakukan pemerintah untuk menangani kasus tersebut. Sayangnya program tersebut hanya menyasar anak-anak.
”Kalau untuk mencakup semua penduduk memang perlu penambahan dan pengaturan produksi dari Bio Farma,” ucap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi.
Untuk ORI, Oscar mengatakan jumlah vaksin yang dimiliki pemerintah cukup. ”Cukup untuk 34 provinsi,” ucapnya. Merujuk data Kemenkes, jumlah vaksin untuk ORI 2018 mencapai 30.381.678 vaksin.
Hal tersebut dibenarkan Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes M. Subuh. Bahkan, stok vaksin yang dimiliki cukup hingga tahun depan. ”Semua produk dalam negeri,” tuturnya.
Vaksin yang diproduksi Bio Farma sudah teruji kualitasnya. Buktinya, perusahaan itu sudah mengekspor vaksin ke 174 negara untuk vaksin tetes polio.
Sementara itu, vaksin difteri produksi Bio Farma juga diakui serta dibeli Unicef untuk program-program mereka.
Berdasar data Kemenkes, jumlah vaksin difteri untuk ORI 2018 mencapai 30.381.678 vaksin, cukup untuk 34 provinsi.
- Mantap! Tiga Kementerian & Bank Mandiri Berkolaborasi Pangkas Transaksi di Pelabuhan
- Diperiksa KPK, Fadel Muhammad Singgung HIPMI dan Anaknya soal Proyek APD Kemenkes
- Program Kampanye Cegah DBD Takeda dan Kemenkes Diganjar Penghargaan
- Usut Kasus Korupsi Rp3,03 T KPK Panggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Anak Jadi Prioritas
- Usut Kasus Korupsi APD di Era Covid-19, KPK Periksa Komut dan Dirut PT Permana Putra Mandiri