Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand

Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand
Penumpang kapal dari Myanmar yang menghindari wajib militer di negaranya tiba di dermaga Ronong-Kawthaung, Thailand, Selasa (20/2/2024). Foto: ANTARA/TNA

jpnn.com, RANONG - Perintah wajib militer oleh junta Myanmar telah memicu gelombang eksodus generasi muda negara tersebut ke Thailand, demikian menurut laporan TNA, Kamis.

Thailand adalah negara yang berbatasan dengan Myanmar sepanjang sekitar 2.400 km.

Undang-undang wajib militer yang diberlakukan oleh Myanmar, bertujuan untuk merekrut sekitar 5.000 orang setiap bulan mulai April, telah memicu gelombang baru masuknya migran secara ilegal ke Thailand di sepanjang perbatasan.

Di Provinsi Tak, unit patroli perbatasan menangkap sekelompok orang yang melintasi perbatasan menuju Thailand.

Otoritas keamanan di provinsi tersebut telah mendirikan pos pemeriksaan pada Selasa (20/2) malam, dan menangkap 18 warga negara Myanmar yang berkumpul di belakang truk pikap.

Hanya berjarak satu jam, mereka memperluas operasi dan menangkap delapan orang lainnya, total 26 orang dalam satu malam.

Myanmar telah mengumumkan bahwa semua pria berusia 18-35 tahun dan wanita berusia 18 hingga 27 tahun harus bertugas di militer di tengah meningkatnya pertempuran dengan kelompok bersenjata dan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).

Di Provinsi Ranong, dilaporkan bahwa hingga seribu pemuda dan pemudi Myanmar telah melintasi perbatasan dari Myanmar setiap hari.

Perintah wajib militer oleh pemerintah junta militer Myanmar telah memicu gelombang eksodus generasi muda Myanmar ke Thailand,

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News