Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand

Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand
Penumpang kapal dari Myanmar yang menghindari wajib militer di negaranya tiba di dermaga Ronong-Kawthaung, Thailand, Selasa (20/2/2024). Foto: ANTARA/TNA

Pasukan keamanan menangkap hampir seratus orang setiap hari ketika para pejabat bersiaga tinggi, melakukan operasi sepanjang waktu untuk memblokir semua rute pelarian.

Di dermaga Ronong-Kawthaung yang berfungsi sebagai salah satu penyeberangan perbatasan, terlihat peningkatan penumpang kapal dari Myanmar yang melakukan perjalanan ke sisi Thailand. Suasananya ramai dari pagi hingga sore.

Pos pemeriksaan perbatasan permanen di Ranong memungkinkan masuk dan keluar secara sah melalui sistem izin perbatasan. Mereka yang masuk diperbolehkan tinggal maksimal tujuh hari.

Namun sebelumnya, ada sekitar 300-350 warga negara Myanmar yang masuk dan keluar Provinsi Ranong setiap harinya. Saat ini, ada lebih dari 1.000 orang per hari.

Sebagian besar penumpang adalah pria dan wanita muda, yang datang bersama keluarga dengan membawa barang bawaan besar seperti yang terlihat selama festival ketika mereka datang mengunjungi kerabat mereka di Thailand. Namun, hal itu biasanya tidak terlihat pada waktu biasanya.

Sementara itu, Pusat Komando Penegakan Maritim Wilayah 3 telah melakukan operasi pengawasan untuk mencegah penyeberangan perbatasan ilegal di sepanjang perbatasan laut Thailand-Myanmar, baik oleh patroli laut maupun tim operasi khusus di sepanjang Sungai Kraburi yang menempuh jarak lebih dari 200 kilometer.

Di Samut Sakhon, rumah bagi komunitas Myanmar terbesar di Thailand, Mong A, seorang pekerja migran Myanmar berusia 43 tahun, menggambarkan situasi saat ini di negara asalnya sebagai sebuah kekacauan.

Mong A yang telah bekerja di Thailand selama lebih dari 20 tahun mengatakan pemerintah mengirim pasukan ke desa-desa untuk mendaftarkan orang-orang berusia 18 tahun ke atas untuk wajib militer selama minimal dua tahun.

Perintah wajib militer oleh pemerintah junta militer Myanmar telah memicu gelombang eksodus generasi muda Myanmar ke Thailand,

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News