Jurkam Perkotaan WALHI Minta Upaya Pengurangan Sampah Plastik Didukung Penuh

Jurkam Perkotaan WALHI Minta Upaya Pengurangan Sampah Plastik Didukung Penuh
Pekerja tengah mengumpulkan galon plastik untuk didaur ulang. ANTARA/HO-Adupi.

jpnn.com, JAKARTA - Juru Kampanye Perkotaan WALHI, Abdul Ghofar meminta kampanye pengurangan sampah plastik di Indonesia harus didukung penuh. Karena pengurangan sampah plastik tersebut juga merupakan ikhtiar pemerintah.

Namun, menurut Ghfar, langkah itu kini terhambat dengan adanya kampanye penggunaan galon air sekali pakai.

"Kampanye masif yang mendorong penggunaan galon sekali pakai ini kontradiktif dengan semangat pengurangan sampah plastik," kata Abdul Ghofar dalam keterangan resmi yang diterima JPNN, hari ini (11/5).

Walhi mengungkapkan bahwa dalam satu hingga dua tahun belakangan ini ada satu produk tertentu yang melakukan kampanye penggunaan galon sekali pakai secara intensif.

"Ada target mengurangi sebesar-besarnya penggunaan plastik, nah seharusnya penggunaan galon sekali pakai itu tidak dipromosikan secara besar-besaran," katanya.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa produksi sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton pada 2021 lalu. Dari angka tersebut, sebesar 11,6 juta ton atau sekira 17 persen disumbang oleh sampah plastik.

Laporan data produksi sampah plastik nasional di tahun 2021 juga menyebutkan bahwa tipe bahan plastik yang kerap ditemukan adalah Polyethylene Terephthalate (PET). Bahan tersebut merupakan kemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sekali pakai.

Artinya, polusi sampah plastik AMDK masih jadi masalah yang belum teratasi di tanah air. Lembaga riset AC Nielsen mendapati bahwa produk AMDK menyumbang 328.117 ton dari 11,6 juta ton sampah plastik sepanjang tahun 2021.

Juru Kampanye Perkotaan WALHI, Abdul Ghofar meminta kampanye pengurangan sampah plastik di Indonesia harus didukung penuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News