Jurnalis Peter Greste Khawatirkan Dua Rekannya dalam Penjara Mesir

Mesir menangkap ketiga jurnalis Al Jazeera ini di puncak ketegangan antara Mesir dan Qatar. Al Jazeera adalah stasiun TV yang dimiliki oleh Qatar.
Penangkapan ketiga jurnalis memicu gelombang protes internasional, dan memberi citra buruk bagi pemerintahan militer yang telah menggulingkan Presiden Mohammad Mursi yang didukung Ikhwanul Muslimin, Juli 2013.
Bulan lalu, pengadilan atas ketiga jurnalis dianulir oleh pengadilan banding, namun diperintahkan untuk tetap berada dalam penjara menunggu persidangan ulang kasus ini.
Setelah pendeportasian Peter Greste, Mohamad Fahmy melepaskan status kewarganegaraan Mesir, sebagai cara untuk memenuhi syarat pendeportasian dari Mesir.
Di bawah UU baru, Presiden Mesir diberikan kewenangan untuk mendeportasi tahanan berkewarganegaraan asing yang ada dalam penjara negara itu.
Jurnalis Al Jazeera asal Australia Peter Greste menyatakan ia khawatir atas nasib kedua rekannya yang masih mendekam dalam penjara di Mesir. Peter
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan