Jurus Budaya dalam Diplomasi Tantowi Yahya

Jurus Budaya dalam Diplomasi Tantowi Yahya
Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya di KBRI Wellington. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN

Upright piano Weinbach juga menghiasi salah satu ruangan. Ada pula studio musik kecil dengan pemandangan belakang panorama Wellington.

Ambasador yang juga dikenal sebagai penyanyi country itu memang tak bisa jauh dari seni. Bahkan, Tantowi meyakini seni dan budaya sangat ampuh dalam diplomasi, termasuk untuk dia mendekati negara-negara di Pasifik Selatan.

Saat ini, Tantowi juga merangkap sebagai Dubes RI untuk Samoa dan Kerajaan Tonga. Pria yang berulang tahun setiap 29 Oktober itu juga pernah memboyong dua chef dari Indonesia untuk menggelar Festival Kuliner Nusantara di Apia, ibu kota Samoa.

Jurus Budaya dalam Diplomasi Tantowi Yahya

Tantowi getol mendekati negara-negara di Pasifik Selatan untuk membendung propaganda tentang kemerdekaan Papua. Tentu saja ada alasan kuat yang mendasari langkah Tantowi.

“Mungkin ada yang bertanya, ngapain negara-negara kecil didekati. Masalahnya, mereka ini punya hak suara di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa, red). Nilai suaranya sama dengan negara-negara besar. Bisa dibayangkan kalau ada voting di PBB soal Papua dan negara-negara ini tidak kita dekati,” tuturnya.

Dia juga getol mempromosikan mahasiswa Papua yang sedang menimba ilmu di Negeri Kiwi itu untuk bisa berkiprah menjalani profesi bergengsi di Jakarta. Saat ini ada putra Papua yang sedang menempuh pendidikan pilot di Selandia Baru.

“Nanti akan ada mahasiswa Papua segera jadi pilot di Garuda. Saya juga sudah propose ke stasiun televisi di Jakarta untuk merekrut putra-putri Papua yang sedang belajar di New Zealand untuk menjadi presenter. Tunggu saja,” katanya.

Tantowi Yahya yang kini menjadi Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga meyakini budaya menjadi jurus ampuh dalam diplomasinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News