Kabar Baik dari Sri Mulyani soal Utang Indonesia

Kabar Baik dari Sri Mulyani soal Utang Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan rasio utang Indonesia pada 2023 saat konferensi pers KSSK di Jakarta, Selasa (30/1). Foto: Ricardo/JPNN

Capaian itu merupakan yang pertama kalinya sejak 2012.

Di samping itu, defisit anggaran juga tercatat jauh lebih rendah, jadi 1,65 persen terhadap PDB dari target defisit 2,84 persen.

“Risiko fiskal terkendali, tercermin dari keseimbangan primer yang mencatatkan surplus disertai strategi pembiayaan yang pruden,” ujar Sri Mulyani.

Menkeu juga menyatakan kinerja APBN 2023 tetap kuat di tengah penurunan harga komoditas dan kinerja perekonomian global.

Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 2.774,3 triliun atau 112,6 persen dari target APBN, dengan penerimaan perpajakan yang melampaui target sebesar Rp 2.155,4 triliun, tumbuh 5,9 persen yoy.

Kinerja positif tersebut ditopang oleh masih kuatnya aktivitas ekonomi domestik serta efektivitas reformasi perpajakan yang diluncurkan pada akhir 2021.

"Rasio perpajakan tercatat sebesar 10,2 persen PDB," Menkeu.

Kinerja PNBP meningkat signifikan mencapai Rp 605,9 triliun, terutama ditopang oleh optimalisasi pengelolaan SDA, peningkatan kinerja BUMN, dan inovasi layanan pada berbagai kementerian/lembaga (K/L).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan rasio utang Indonesia pada 2023 saat konferensi pers KSSK di Jakarta, Selasa (30/1)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News