Kabar Resesi Ekonomi Amerika Bikin Rupiah Hari Ini Bertaji, Ganas!

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (29/7) menguat.
Penguatan rupiah hari ini terjadi di tengah kondisi Amerika Serikat (AS) yang memasuki resesi teknikal karena mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang beruntun selama dua kuartal.
Kurs mata uang Garuda pagi ini naik 56 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp 14.866 per USD dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.922 per USD.
"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat lagi hari ini setelah semalam data Produk Domestik Bruto (PDB) AS triwulan II 2022 menunjukkan hasil negatif," ungkap Analis Pasar Uang Ariston Tjendra di Jakarta, JumaT (29/7).
Menurut dia, hasil laporan PDB yang negatif memiliki arti secara teknikal bahwa AS sudah masuk resesi karena PDB selama dua kuartal beruntun mencatatkan pertumbuhan negatif.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam memunculkan ekspektasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya dan membantu mendorong pelemahan USD.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,09 persen menjadi 106,3490 pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Departemen Perdagangan AS melaporkan PDB Amerika Serikat menyusut pada tingkat tahunan 0,9 persen pada kuartal kedua setelah mengalami kontraksi 1,6 persen pada kuartal sebelumnya.
Penguatan rupiah hari ini terjadi di tengah kondisi Amerika Serikat (AS) yang memasuki resesi teknikal
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas