Kabar Terkini Utang Indonesia, Bertambah Lagi, Jadi Sebegini
Lebih lanjut, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial memegang 17,3 persen porsi, sektor jasa pendidikan dengan porsi 16,5 persen, sektor konstruksi dengan porsi 15,5 persen, dan sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 12,1 persen.
"Dari sisi risiko refinancing, posisi ULN pemerintah aman karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," beber Erwin
Kemudian, kata Erwin, ULN bank sentral meningkat sebesar USD 6,3 miliar menjadi USD 9,1 miliar pada triwulan III 2021 terutama dalam bentuk alokasi Special Drawing Rights (SDR).
Pada Agustus 2021, Dana Moneter Internasional (IMF) mendistribusikan tambahan alokasi SDR secara proporsional kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia.
SDR ditujukan untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, membangun kepercayaan pelaku ekonomi, dan memperkuat cadangan devisa global dalam jangka panjang.
"Alokasi SDR dari IMF ini adalah kategori khusus dan tidak dikategorikan pinjaman karena tidak menimbulkan tambahan beban bunga utang dan kewajiban yang akan jatuh tempo ke depan," jelas Erwin.
ULN Swasata Tumbuh 0,2 Persen
ULN swasta pada triwulan III-2021 juga tumbuh 0,2 persen (yoy), setelah pada periode sebelumnya mengalami kontraksi 0,3 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan utang Indonesia mencapai USD 423,1 miliar.
- Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia saat Bertemu Petinggi Nikkei Inc
- Kelompok Dasawisma Pisang di Palembang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming lewat BRI Peduli-BRInita
- EV-DCI 2024 Diluncurkan, Siap Bangun Ekosistem Ekonomi Digital
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial, Dua Pemuda Ini Gagas Youth Catalyst Foundation
- Penuh Prestasi, BRI Kembali Sabet Dua Penghargaan Bergengsi
- JULO Bareng Sompo & Qoala Kolaborasi untuk Mengakselerasi Inklusi Asuransi