Kabupaten Bandung Dipilih Unicef Indonesia jadi Percontohan Edukasi Kebersihan Menstruasi

jpnn.com, JAKARTA - Kabupaten Bandung bertekad untuk mengalahkan anggapan yang masih banyak berlaku di masyarakat bahwa masalah menstruasi tabu untuk dibicarakan.
Mengingat ditabukan, hal itu membuat banyak perempuan terutama anak-anak dan remaja, mendapatkan informasi yang kurang lengkap dan kurang tepat tentang menstruasi.
“Pendidikan kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan menstruasi ini sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan akibat informasi yang keliru,” jelas ungkap Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.I.P., M.Si saat merayakan Hari Kebersihan Menstruasi atau Menstrual Hygiene Day (MHD) baru-baru ini.
Bupati Dadang menjadi kepala daerah pertama di Indonesia yang merayakan MHD.
Didampingi Ibu Hj. Emma Dety Permanawati Fadhilah, Bupati Dadang membuka acara dengan melaksanakan Senam Bedas, bersama 700 siswa SMP, 300 siswa madrasah tsanawiyah, penyandang disabilitas, anggota Pramuka, 250 kepala sekolah dan guru, serta para pejabat di lingkungan Pemkab Bandung seperti Bapperida, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BP2KBP3A, Kantor Departemen Agama, dan sebagainya.
Acara tersebut digelar di Dome Sabilulungan Soreang, pada Selasa (28/5).
Menurut Dadang generasi muda yang sehat adalah modal utama gerakan Indonesia Emas 2045.
"Kalian semua diharapkan menjadi sumber daya manusia yang unggul, berkualitas dan berdaya saing tinggi yang akan berkontribusi pada produktivitas ekonomi,” tegas Dadang.
Kabupaten Bandung bertekad untuk mengalahkan anggapan yang masih banyak berlaku di masyarakat bahwa masalah menstruasi tabu untuk dibicarakan.
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Polisi Amankan Pedemo Perusak Mobil Polisi saat May Day di Bandung
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari