Kabupaten di Papua Ini Hanya Punya 5 Dokter
"Jalan trans-Papua yang baru sedang dibangun dan melintasi Kabupaten Deiyai. Ini membantu untuk membawa infrastruktur kesehatan," bebernya.
Ahli tropik-infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Erni Juwita Nelwan SpPD menyatakan, pihak terkait harus mengupayakan pencegahan penularan sarampa lebih lanjut.
Meski, hanya ditemukan dua anak untuk kasus sarampa.
"Caranya dengan merawat anak yang sakit secara terpisah di ruang isolasi. Selain itu, pastikan vaksinasi sudah diberikan kepada orang sekitar anak yang sakit," sarannya.
Erni memang menyoroti pentingnya vaksinasi. Sebab, virus sarampa atau dikenal juga sebagai rubeola bisa dicegah dengan vaksin.
"Penyakit tersebut bisa terlihat ringan, tetapi juga bisa menjadi serius," ucapnya.
Orang sekitar pun butuh divaksin lantaran mudahnya penularan penyakit tersebut.
Hanya dari batuk, bersin, bahkan berbicara pun bisa menularkan virus itu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah kabar meninggalnya 40 anak di Kabupaten Deiyai, Papua, akibat wabah sarampa atau campak.
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- 5 Berita Terpopuler: Heboh Regulasi PPPK 2024, Ada Komitmen Honorer Tuntas Tahun Ini, tetapi SK Tak Kunjung Diberikan
- Seorang Pemuda Nekat Bawa Kabur Mobil Dinas Brimob Polda Papua, Begini Jadinya
- Anggota KKB Pembunuh Lettu Oktavianus Tertangkap, Begini Proses Penangkapannya
- Kontak Tembak Lagi, Lihat Itu Pasukan TNI/Polri Memantau Pergerakan KKB
- Pemda Berkomitmen Angkat Ribuan Honorer jadi PPPK & CPNS, Tuntas Tahun Ini