Kabupaten Terkaya Ada di Kaltim dan Riau
Rabu, 28 Juli 2010 – 14:11 WIB
JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan rilis daftar kabupaten-kabupaten dengan pendapatan terkaya di Indonesia. Data berdasarkan hasil audit itu menyebutkan, dari 20 daftar kabupaten termakmur di negeri ini, 13 diantaranya berada di Provinsi Kalimantan Timur, 4 dari Provinsi Riau, dan masing-masing satu kabupaten dari Sumatera Selatan, Kepulauan Riau dan Papua. Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang ditemui di kantor Menko Perekonomian Jakarta, Rabu (28/7) mengatakan bahwa tidak ada diskriminasi dalam pembagian jatah dana dari pusat ini. Karena sistem pembagian sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Daerah-daerah yang memiliki SDA yang besar, secara otomatis akan mendapatkan jatah pembagian DBH yang besar pula.
Kemakmuran kabupaten-kabupaten yang mendapatkan pemasukan dari Dana Bagi Hasil (DBH) SDA, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan berbagai dana lainnya dari pemerintah pusat ini, terlihat jauh lebih besar dibanding dengan pendapatan beberapa kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
Baca Juga:
Misalnya saja, di Kalimantan Timur dan Provinsi Riau, ada kabupaten yang tiap tahunnya menerima pemasukan dari DBH SDA mencapai triliunan rupiah. Sementara kebanyakan kabupaten di Pulau Jawa, hanya mendapatkan DBH bernilai ratusan juta rupiah saja. Seperti di Kabupatan Gunung Kidul (Provinsi DIY Jogjakarta) yang hanya mendapatkan pembagian DBH berkisar antara Rp145-146 juta per tahun. (lihat tabel)
Baca Juga:
JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan rilis daftar kabupaten-kabupaten dengan pendapatan terkaya di Indonesia. Data berdasarkan
BERITA TERKAIT
- Gelar Halalbihalal, PT KSP & PT KSI Perkuat Rasa Kekeluargaan di Lingkungan Kerja
- Berkat Modal Pinjam PNM Mekaar, Bisnis Minuman Kesehatan Makin Moncer
- Mengenal Rumput Purun, Gulma yang Disulap Nasabah PNM jadi Tas Cantik
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali
- Proyek MCC-20 Dukung Pengembangan Industri Energi di Indonesia
- Lestari Moerdijat Harap Pengembangan Sektor UMKM Harus Sinergi dengan Potensi Desa