Kader Demokrat Dilaporkan Lakukan Politik Uang
Selasa, 14 Februari 2012 – 12:25 WIB

Kader Demokrat Dilaporkan Lakukan Politik Uang
Pergantian dan usulan PAW itu didasari berbagai pertimbangan diantaranya tiga surat peringatan yang telah diterima Irfan. Surat peringatan 1 diterima Irfan karena tidak pernah menghadiri undangan-undangan rapat partai. Surat peringatan kedua karena tidak datang saat puncak HUT PD di Lapangan Tegalega. Surat peringatan ketiga diterima Irfan karena tidak mau menetapkan rotasi Alat Kelengkapan .
Irfan Suryanegara dan Irwan Koesdrajat, mengakui soal saweran tersebut. Sementara Aceng Roni enggan menjawab pertanyaan wartawan. Irfan dan Irwan kompak, bahwa saweran itu tidak bisa dikategorikan sebagai politik uang.
"Itu biasa saya lakukan saat berkunjung ke daerah. Saya kira itu wajar kan niatnya juga hanya uang rokok atau ganti ongkos. Jadi politik apanya" Musdanya saja belum tahu kapan digelar," katanya.
Irwan mengakui kalau dirinya memberikan uang kepada DPAC namun dia menolak kalau pemberian uang tersebut disebut sebagai politik uang. "Politik uang itu kalau jumlahnya jutaan atau miliaran. Kalau hanya Rp 50.000,00 atau Rp 100.000,00, itu wajar. Untuk ganti ongkos. Termasuk yang dilakukan Aceng. Bukan politik uang," katanya. (uga)
BANDUNG--Terkait tentang dugaan politik uang yang dilakukan oleh Anggota Dewan dari Fraksi Demokrat kepada sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Anak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Sengketa PSU Pilkada Banggai, Penjelasan Bawaslu Soal Sumbangan ke Masjid Disorot
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Kasus Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Diadukan ke Bawaslu RI
- Dirja Pastikan KPU DKI Telah Kembalikan Sisa Hibah Rp 448 Miliar kepada Pemprov