Kadhafi: Libya Cinta Saya
Bersikeras Tidak Ada Warganya yang Demo
Rabu, 02 Maret 2011 – 06:25 WIB
Saksi-saksi menyatakan bahwa pasukan pro-Kadhafi menyerbu selama enam jam. Tapi, kota yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Tripoli itu tetap tak bisa mereka kuasai. "Kami khawatir terhadap serangan udara. Untung, itu tidak ada," ujar salah seorang warga. Demonstran di Zawiya terdiri atas tentara yang membelot dan warga.
Mereka punya tank, senapan mesin, dan senapan anti-pesawat udara. Demikian pula pasukan pemerintah. Saksi tersebut mengatakan, pemuda-pemuda Zawiya disiagakan di atap-atap gedung untuk melihat pergerakan pasukan Kadhafi. Mereka selalu siap membunyikan alarm kalau ada tanda-tanda serangan. Warga juga mengaku diiming-imingi uang oleh orang-orang Kadhafi agar mau menyerah. "Tapi, kami tidak akan serahkan kota ini," tegas warga itu.
Panasnya suhu kekerasan di Libya telah menyebabkan lebih dari 110 ribu orang mengungsi. Ribuan lagi sedang mendekat ke wilayah-wilayah perbatasan. Dubes AS untuk PBB Susan Rice menandaskan, jika Kadhafi tak kunjung turun, negara itu bisa menjadi ajang bencana kemanusiaan. "Karena itu, dia (Kadhafi, Red) harus turun panggung. Ini penting," tegasnya. (AP/AFP/c3/dos)
TRIPOLI - Bukan Muammar Kadhafi kalau menyerah begitu saja terhadap demonstrasi (baca: pemberontakan) masif yang merongrong kekuasaan yang telah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza