Kadin Soroti Teh Impor Berkualitas Rendah

Kadin Soroti Teh Impor Berkualitas Rendah
Ilustrasi teh herbal. Foto:doktersehat

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan, produktivitas teh harus ditingkatkan.

Sebab, secara ekonomis, komoditas hasil perkebunan itu merupakan salah satu unggulan.

“Bahkan, perkebunan rakyat mencapai 46 persen dari total perkebunan teh yang ada,” ujar Rosan di Jakarta, Rabu (13/3).

Di tengah produktivitas perkebunan teh rakyat yang perlu terus didorong, pihaknya menyayangkan maraknya teh impor berkualitas rendah.

’’Kami kaji betul karena dampak maraknya impor ini sangat dirasakan para pelaku agrobisnis perkebunan teh. Bukan hanya perkebunan rakyat, melainkan juga perkebunan milik negara dan swasta,” tambah Rosan.

Kabid Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri Dewan Teh Indonesia Iriana Ekasari mengatakan, berdasar data Kementerian Pertanian, lahan Jawa Barat sebagai penghasil teh terbesar di Indonesia berkurang 6,3 persen sejak 2014.

Dari awalnya 89.978 hektare pada 2014 menjadi 84.316 hektare pada 2018.

’’Produksi kita dari 2007 terus menurun. Kini produksi teh hanya 140.324 ton pada akhir 2018, padahal pada 2007 mencapai 150.000 ton,’’ sebut Iriana.

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan, produktivitas teh harus ditingkatkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News