Kado Leopard

Oleh: Dahlan Iskan

Kado Leopard
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu Zelenskyy harus melakukan reformasi. Rakyat menuntut agar Zelenskyy sebagai presiden beneran, sama dengan Zelenskyy sebagai presiden di sinetron. Harus serbaideal.

Usaha pertama yang dilakukan Zelenskyy ialah mengubah sistem Pemilu legislatif. Dari terbuka menjadi tertutup.

Ketika dibawa ke DPR, usul Zelenskyy ini ditolak. Pileg di Ukraina tetap terbuka: calon yang mendapat suara terbanyak yang terpilih. Partai tidak bisa menentukan calon mana yang harus duduk di DPR.

Zelenskyy juga mengajukan perubahan lainnya: sistem pembuktian terbalik. Yakni agar pejabat yang hartanya naik di luar kewajaran harus membuktikan asal-usul pertambahan kekayaan tersebut.

Usul itu juga ditolak DPR.

Itulah realitas politik. Di sinetron tidak ada penolakan oleh parlemen seperti itu.

Maka Zelenskyy ingin menguasai parlemen. Ia membentuk partai baru: Partai Pelayan Rakyat. Ikut Pemilu. Pileg. Berhasil.

Partai ini menguasai kursi di parlemen. Dari 424 kursi DPR partainya mendapat 254 kursi.

Setelah Amerika memutuskan mengirim Tank Abrams, barulah Jerman setuju kirim Leopard 2. Duh, berarti perang Ukraina dengan Rusia ini masih akan lama?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News