KAI Cirebon Bongkar Bilik Disinfektan Karena Berbahaya

KAI Cirebon Bongkar Bilik Disinfektan Karena Berbahaya
KAI Daop 3 Cirebon sudah tidak menggunakan bilik disinfektan untuk mencegah penyebaran COVID-19, karena membahayakan bagi kesehatan. Foto: ANTARA/Ho Humas KAI Cirebon

jpnn.com, CIREBON - Manajer Humasda PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon Luqman Arif mengatakan, saat ini bilik disinfektan sudah tidak digunakan lagi sesuai dengan rekomendasi dari pemerintah serta Tim Kesehatan KAI.

"Sudah sekitar seminggu bilik disinfeksi sudah tidak digunakan lagi," kata Luqman, Senin (6/4).

Berdasarkan kajian Tim Kesehatan KAI dan juga rekomendasi dari Pemerintah, penggunaan bilik disinfektan tidak dianjurkan, karena bisa berdampak buruk bagi tubuh manusia.

Meski demikian, KAI Cirebon masih melakukan penyemprotan disinfektan secara manual terutama untuk barang serta titik-titik yang sering menjadi pegangan penumpang.

"Petugas yang akan dan selesai bertugas juga masih disemprot, namun secara manual," ujar Luqman.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, KAI Cirebon juga sudah mulai membatasi kapasitas penumpang kereta hanya 50 persen dari jumlah tempat duduk yang disediakan.

Seperti Kereta Argo Cheribon yang kapasitas angkut penumpang dalam satu rangkaian sebanyak 570 tempat duduk, mulai Kamis (2/4), dibatasi menjadi hanya 285 saja.

Dengan pemberlakuan kebijakan pembatasan tersebut, kapasitas angkut penumpang KA di wilayah Daop 3 Cirebon menjadi hanya 1.183 tempat duduk per hari.

KAI Daop 3 Cirebon membongkar bilik disinfektan sesuai dengan rekomendasi dari pemerintah karena berbahaya bagi kesehatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News