KAI: Perjalanan KA Jarak Jauh Bukan untuk Mudik atau Balik Lebaran

KAI: Perjalanan KA Jarak Jauh Bukan untuk Mudik atau Balik Lebaran
Penumpang KA Jarak Jauh. Foto dok KAI

jpnn.com, JAKARTA - VP Public Relations KAI Joni Martinus mengingatkan perjalanan Kereta Api Jarak Jauh di masa peniadaan mudik hingga 17 Mei 2021 untuk melayani orang-orang yang dikecualikan, sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah, bukan untuk kepentingan mudik ataupun balik lebaran.

Orang-orang yang dikecualikan tersebut yakni orang yang memiliki kepentingan untuk bekerja, perjalanan dinas, mengunjungi keluarga sakit, kunjungan duka dikarenakan anggota keluarga meninggal, perjalanan ibu hamil, dan kepentingan non mudik lainnya.

Adapun syarat untuk naik KA Jarak Jauh yaitu menyertakan Surat Izin Perjalanan dari atasan bagi pegawai atau Kepala Desa/Lurah bagi masyarakat umum serta surat bebas Covid-19 yang masih berlaku.

Untuk syarat dan ketentuan selengkapnya dapat dilihat pada web kai.id dan aplikasi KAI Access.

Untuk melengkapi syarat surat bebas Covid-19 tersebut, KAI menyediakan layanan Rapid Test Antigen seharga Rp85.000 di 42 stasiun.

Selain itu tersedia pula layanan pemeriksaan GeNose C19 seharga Rp30 ribu di 54 stasiun.

“Selama 9 hari masa peniadaan mudik (6 s.d 14 Mei 2021), KAI telah melayani 48.810 pelanggan non mudik, atau rata-rata 5.423 pelanggan per hari,” ujar Joni Martinus.

Joni mengatakan rata-rata harian volume pelanggan tersebut turun 85% dibandingkan dengan rata-rata harian volume pelanggan saat masa pengetatan pra larangan mudik pada 22 April s.d 5 Mei 2021 yaitu sebanyak 36.435 pelanggan per hari.

PT KAI terus mengingatkan masyarakat agar memahami syarat-syarat naik KA Jarak Jauh pada masa peniadaan mudik sebelum membeli tiket.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News