Kaji Resiko Cedera Gegar Otak, Pemain Rugby di Australia Ken

Kaji Resiko Cedera Gegar Otak, Pemain Rugby di Australia Ken
Ilustrasi otak. Foto: Pixabay/JPNN.com

"Tapi yang kami pelajari dari sensor tubuh X2 adalah data yang objektif tentang apa yang mereka alami di lapangan,"

"Kita memiliki sistem yang memungkinkan kita melihat data benturan itu ketika sudah diunduh. dan karenanya kita bisa kembali ke pemain dan mengatakan Anda telah mencetak angka yang bagus dan mari cek kesehatan Anda,"

Data ini juga bisa memberikan perspektif baru mengenai akumulasi kerusakan kecil dan menengah yang dialami pemain.

Konsekwensi dari akumulasi cedera ringan dan menengah ini tengah menjadi sorotan di Australia.

Bulan lalu salah satu pemain Randwick mengalami cedera di leher dan menderita gegar otak ketika bermain di babak pertama untuk Randwick. Akibat cederanya ini pemain itu harus menghabiskan masa penyembuhan selama 10 bulan.

Selain itu bulan lalu dua pemain  New South Wales dan pemain serikat dan juga liga utama rugby, meninggal karena cedera di kepala.

Meski studi ini mendapat dukungan dari serikat Rugby Australia, namun disisi lain studi ini memunculkan kekhawatiran karena data yang dihasilkan sensor tubuh ini dapat digunakan dalam jangka panjang dan apakah pemain bisa berpotensi menggunakannya sebagai bahan litigasi atau penyelidikan di masa datang.

Ryan meyakini sensor ini pada akhrinya nanti akan digunakan di seluruh kompetisi rugby dan akan menjadi alat berharga untuk persidangan dan kasus hukum dibidang olahraga.

Pemain Rugby di Klu Randwick akan menggunakan sensor tubuh dibelakang telinga mereka yang memungkinkan dokter dan pelatih mengukur dampak dari benturan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News