Kaji Resiko Cedera Gegar Otak, Pemain Rugby di Australia Ken

Kaji Resiko Cedera Gegar Otak, Pemain Rugby di Australia Ken
Ilustrasi otak. Foto: Pixabay/JPNN.com

Pemain Rugby di Klu Randwick akan menggunakan sensor tubuh dibelakang telinga mereka yang memungkinkan dokter dan pelatih mengukur dampak dari benturan di lapangan sebagai bagian dari kajian terbaru mengenai gegar otak akibat olahraga.

Sebelum pertandingan di Coogee Oval dimulai, pemain utama di klub rugby Randwick harus melakukan kegiatan rutin baru mereka yakni menggunakan  sensor tubuh kecil di belakang telinga mereka.

Sensor tubuh itu berukuran sebesar koin 10 sen yang dengan hati-hati dilekatkan dibelakang telinga para pemain.

"Awalnya memang terasa aneh, kita bolak balik memegangnya, tapi ketika sudah bermain, kami tidak lagi memperhatikannya,' kata Sam Figg (23).

Klub Rugby Randwick merupakan tim pertama di Australia yang bermain dengan menggunakan sensor tubuh yang memungkinkan pelatih dan tim medis mengetahui seberapa besar benturan yang mereka dapatkan di kepala mereka ketika bermain.

Doktor asal Sydney, Adrian Cohen tengah menjalankan penelitian bersama dengan Kelompok Penasehat Gegar Otak Serikat Rugby Australia.

Menurutnya sensor tubuh ini menyediakan data objektif sehingga membuat atlet sulit untuk berbohong mengenai gejala gegar otak yang mereka alami sehingga pelatih dan tim medis dapat menentukan mana pemain yang perlu menjalani tes gegar otak.

"Kita tahu pemain selalu ingin kembali bermain ke lapangan, jadi jika ditanya apakan kamu merasakan gejala gegar otak, pasti mereka menjawab "ah Saya tidak merasakan gejala apapun!," katanya.

Pemain Rugby di Klu Randwick akan menggunakan sensor tubuh dibelakang telinga mereka yang memungkinkan dokter dan pelatih mengukur dampak dari benturan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News