Kalah di 16 Besar, Gregoria Mariska Akui Terbawa Permainan Ratchanok Intanon
"Pasti akan menyesal, apalagi jika tidak mencoba karena seperti yang sebelumnya saya bilang, saya ingin Olimpiade ini menjadi pembuktian diri bahwa saya bisa," ungkap Gregoria.
Pada laga ini Gregoria sempat merasa ada tekanan sebelum bertanding. Perasaan inilah yang ternyata membuatnya kurang bisa berkembang.
"Tapi, saya jadinya merasa tertekan di lapangan sehingga permainan saya kurang berkembang. Padahal, saya ingin all-out karena ini Olimpiade, empat tahun sekali," pungkasnya.
Kekalahan ini membuat Intanon memperlebar rekor kemenangan atas Gregoria. Dari delapan pertandingan, tunggal putri peringkat enam dunia itu selalu mengalahkan wakil Indonesia ini.
Pertemuan terakhir keduanya terjadi di ajang Malaysia Master 2020. Saat itu, Gregoria juga kalah dari Intanon dengan skor 24-22, 19-21 dan 15-21. (noc/mcr16/jpnn)
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska takluk di 16 besar Olimpiade Tokyo 2020 dari wakil Thailand, Ratchanok Intanon.
Redaktur & Reporter : Muhammad Naufal
- Kemenpora Audiensi dengan Pj Gubernur Jateng Bahas Persiapan Turnamen 8th Asian School Badminton Championship di Semarang
- Masih Pemulihan Cedera, Ester Angkat Koper di Babak Awal Thailand Open 2024
- Jadi Tuan Rumah Asian School Badminton Championship, Jateng Siap Sambut Peserta
- Thailand Open 2024: 4 Ganda Campuran Indonesia Tidak Kesulitan Melangkah ke 16 Besar
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia
- Uber Cup 2024: Gebuk Korea, Indonesia ke Final