Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur

Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur
Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur

"Selanjutnya Pak Prabowo menyerahkan keputusan politik kepada pertimbangan partai masing-masing, tentu semua partai memiliki pertimbangan dan jalan pikir yang tentu saja tidak bisa kita intervensi satu sama lain."

"Oleh karena itu beliau menghormati semua dan mempersilakan parpol untuk mengambil keputusan parpolnya masing-masing," tambahnya.

Koalisi vs oposisi
Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur Photo: Partai Gerindra menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak kedua dalam pemilu legislatif 2019 setelah PDI Perjuangan. (Istimewa)

Ada dua opsi langkah politik yang akan ditempuh oleh partai politik anggota koalisi Adil dan Makmur pasca pembubaran ini. Bergabung dengan pemerintahan Jokowi Ma'ruf atau menjadi oposisi.

Namun demikian belum ada satupun dari kelima parpol anggota koalisi Adil dan Makmur yang mengaku telah mengambil keputusan kemana akan berlabuh.

Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional beberapa waktu belakangan kuat mensinyalkan gelagat akan merapat ke kubu Jokowi, sebaliknya 3 partai lainnya mensinyalkan akan memilih menjadi oposisi.

Partai Gerindra misalnya mengaku akan memfokuskan diri untuk berjuang menjadi oposisi di parlemen.

"Ya, ini sebagai perjuangan. Kami mulai mengarah pada kekuatan parlemen sebagai sarana kekuatan perjuangan. Dan kita mengatakan kepada masyarakat bahwa mewujudkan pemerintahan yang bersih dan swasembada pangan harus terus diperjuangkan," kata Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News