Kalahkan Ekspektasi Dunia, Ekonomi Tiongkok Menguat

Seperti kata Julian, pelonggaran kredit oleh rezim Xi merupakan salah satu pendorong ekonomi Tiongkok di tiga bulan pertama 2019. Maret lalu, pemerintah gencar mengucurkan dana pinjaman ringan kepada perusahaan.
Menurut laporan, investasi oleh BUMN Tiongkok tumbuh 6,7 persen. Pertumbuhan investasi swasta justru melambat di angka 6,4 persen.
"Saya kira pembuat kebijakan sudah berbalik arah. Mereka kembali menaikkan (jumlah pinjaman) setelah dua tahun mencoba mengerem," ujar Alex Wolf, kepala bagian strategi investasi di J.P. Morgan Private Bank Asia, kepada Bloomberg.
Sayangnya, tak semua orang menyambut bahagia kabar tersebut. Beberapa lembaga masih ragu dengan angka yang dirilis pemerintah Tiongkok. Mereka merasa bahwa 6,4 persen hanyalah angin surga yang diembuskan Xi untuk mendongkrak ekonomi.
"Angka PDB yang dirilis Tiongkok hanyalah sampah. Informasi itu sudah bukan rahasia lagi," ujar CEO China Beige Book Leland Miller.
Kalaupun benar, lanjut Miller, bukan berarti Tiongkok aman-aman saja mengucurkan pinjaman dalam volume besar. Victor Shih, profesor di University of California, San Diego, menegaskan bahwa Tiongkok berada di ambang gelembung kredit. Jika proporsi utang terus melebar, keseimbangan ekonomi Tiongkok akan jatuh. (bil/c6/dos)
Raksasa ekonomi dunia, Tiongkok, kembali menunjukkan taringnya setelah loyo bertahun-tahun. Biro Statistik Nasional Tiongkok merilis pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama 2019
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- MBG Rizhao
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan