Kalangan ini yang Banyak Ditilang Polisi Surabaya

Kalangan ini yang Banyak Ditilang Polisi Surabaya
Ilustrasi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Tilang atau penindakan di jalan raya memiliki banyak manfaat bagi pihak kepolisian. Selain mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas), juga sebagai kontrol terhadap lapisan masyarakat yang melanggar aturan. 

Hal itu terlihat dalam rekapitulasi penilangan Satlantas Polrestabes Surabaya selama dua bulan terakhir. Berdasar data tersebut, profil pelanggar pada urutan pertama justru berasal dari kalangan pegawai. Terutama pada rentang usia 22-30 tahun.

Data itu mematahkan asumsi masyarakat bahwa pelajar merupakan pelanggar terbanyak. Buktinya, pada Agustus saja, ada 6.392 pelanggar dari kelompok pegawai. Angka tersebut terus bertambah pada Oktober lalu menjadi 7.025 pelanggar untuk kelompok yang sama. Pada Agustus lalu, 5.625 pelanggar berasal dari kelompok pelajar. Angka pelanggaran justru makin menurun pada Oktober menjadi 3.412 pelanggar. ''Pada kelompok usia 21-30 tahun itu, ada mahasiswa atau pekerja-pekerja muda,'' ujar KBO Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Moch. Su'ud.

Jumlah pelanggaran juga digunakan sebagai barometer pengguna jalan di sebuah kota. Terbukti, di Surabaya, pengguna kendaraan lebih didominasi pekerja muda. Banyak yang memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi ketimbang umum karena dianggap lebih mudah. ''Persentase jenis kendaraan masih fifty-fifty ya antara roda empat dan dua. Meski paling banyak roda dua, tidak semua berada di rentang usia tersebut,'' jelas Su'ud.

Su'ud menyatakan, itulah salah satu manfaat penilangan. Yakni, pengumpulan data secara tidak langsung oleh polisi. Jika data tersebut sudah dimiliki, pihaknya bakal memutuskan solusi yang mungkin bisa diambil. Biasanya, kepolisian memiliki dua solusi. Selain represif, mereka bisa melakukan kegiatan preventif seperti memberikan penyuluhan. ''Jadi, penindakan atau kegiatan represif ini merupakan last resort kalau memang pengendara tidak bisa dibilangi,'' tutur mantan Kanitlantas Polsek Wonokromo tersebut.

Artinya, tindakan penyuluhan tidak hanya bisa dilakukan di sekolah-sekolah. Menanamkan pengertian disiplin berlalu lintas sejak dini memang penting. Namun, mengatasi masalah di lapangan itu juga tidak kalah penting.

Su'ud menyebut, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Unit Dikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya untuk mengadakan penyuluhan di kantor-kantor. (bin/c14/ady)


Jika data tersebut sudah dimiliki, pihaknya bakal memutuskan solusi yang mungkin bisa diambil. Biasanya, kepolisian memiliki dua solusi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News