Kalau Prabowo Presiden, Mungkin Media Tidak Sebebas Sekarang

Kalau Prabowo Presiden, Mungkin Media Tidak Sebebas Sekarang
Diskusi 'Menakar Kapabilitas Capres Cawapres dalam Perspektif Media' di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Karyono Wibowo melihat ada kecenderungan Prabowo Subianto akan bersikap keras jika terpilih menjadi Presiden pada Pilpres 2019.

Kecenderungan tersebut didasari dari pernyataan dan sikap Prabowo kepada media yang kerap berkata keras dan berani memboikot.

"Kecenderungan kalau Prabowo menjadi presiden akan membuat media tidak sebebas sekarang," Kata Karyono yang juga Direktur Eksekutif Indonsia Publik Institute (IPI) dalam diskusi media bertema "Menakar Kapabilitas Pasangan Capres-Cawapres dari Perspektif Media Massa" yang diselenggarakan di Kopi Politik, Jumat (25/1).

Meski tidak sama persis, kata Karyono, kemungkinan Prabowo akan membuat seperti zaman order baru bisa saja terjadi. Sebab, Prabowo melihat kebebasan pers saat ini sudah terlalu bebas.

"Prabowo ini lahir dari pejabat militer di era orde baru. Jadi karateristik Orba ini masih melekat di Prabowo, meskipun dia tidak akan bisa membawa seperti orba, karena kontrol publik saat ini sangat kuat dan ada UU yang melindungi media," beber Karyono.

Sementara Wapimred Harian Kompas Tri Agung Kristanto menilai sikap Prabowo dan timnya yang kerap betentangan dengan media bahkan melaporkan media ke dewan pers adalah langkah yang tepat. Biarkan dewan pers yang menilai.

"Jika kemudian adanya penolakan untuk diwawancarai saya melihat di satu sisi itu adalah kerugian. Kesadaran untuk menggunakan media untuk kepentingannya itu harus dibangun," ujar pria yang juga Anggota Dewan Kehormatan PWI ini.

Mengenai sikap keras Prabowo kepada media, Tri Agung menganggap itu hanya sekadar statemen. Karena sebagai capres, dia tahu betul posisi media.

Pengamat Politik Karyono Wibowo melihat ada kecenderungan Prabowo Subianto akan bersikap keras jika terpilih menjadi Presiden pada Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News