Kalau Virus Corona Sudah Masuk Desa, Orang Kota Mau Makan Apa?

Kalau Virus Corona Sudah Masuk Desa, Orang Kota Mau Makan Apa?
Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi. Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi menekankan tentang pentingnya desa terbebas dari virus corona (Covid-19). Sebab, desa ialah penyuplai utama bahan pokok para penduduk kota.

"Desa harus tetap menjadi pusat produksi untuk menyuplai barang-barang kebutuhan dasar, khususnya pangan ke kota. Kalau desa hancur, bagaimana orang kota dan kaum urban mau makan?" ujar Budi Arie dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Kamis (2/4).

Berkacara dari situ, Budi Arie pun meminta perangkat dan relawan desa untuk mengantisipasi penyebaran corona hingga ke desa. Misalnya, membatasi akses keluar masuk sebuah desa.

Di sisi lain, dia mengingatkan, upaya penduduk desa tersebut harus diberengi dengan keinginan warga kota dengan tidak mudik ke kampung halaman.

"Seluruh kepala desa, perangkat desa, relawan desa, dan seluruh warga desa sudah siap mengantisipasi secara serius soal wabah Covid-19. Namun, bebannya jangan ditambah dengan arus mudik. Desa harus kita lindungi dari para pemudik," ungkap Budi.

"Desa harus tetap menjadi lumbung pangan jika pergerakan ekonomi dan produksi di kota melambat atau lumpuh seperti belakangan ini," timpal dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat tidak mudik pada bulan Ramadan 1441 Hijriah yang jatuh periode April sampai Mei 2020. Sebab, Yuri menilai aktivitas mudik rentan terhadap penularan virus corona atau COVID-19.

"Mari jaga kampung halaman tetap sehat. Oleh karena itu sebaiknya tidak melakukan perjalanan jauh. Sebaiknya tidak mudik," kata Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (1/4).

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi menekankan tentang pentingnya desa terbebas dari virus corona

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News