Kalaupun Saya Dirikan Partai, Bukan karena Balas Dendam

Kalaupun Saya Dirikan Partai, Bukan karena Balas Dendam
Soetrisno Bachir (kiri). (foto:mikekono.files.wordpress.com)

Mulai ada suara dari bawah, terutama para loyalis Anda, agar mendirikan parpol baru. Apa komentar Anda?

Itu pandangan orang lain. Sekali lagi, saat meninggalkan PAN, saya tidak mau meninggalkan permusuhan. Kalau suatu ketika saya mau terjun ke parpol, yang mungkin itu mendirikan partai, itu juga niatnya bukan dalam rangka dendam, permusuhan, atau menampung kelompok saya. Itu tidak ada dalam kamus hidup SB. Kalau saya mau mendirikan parpol, itu karena terpanggil untuk berkontribusi dalam perubahan bangsa Indonesia.

Jadi, bukan karena kecewa?

Saya tidak pernah mempunyai penilaian kelompok SB dipinggirkan, itu orang lain yang menilai. Selama memimpin PAN lima tahun, saya tidak pernah mengelompokkan orang-orang. Jangankan satu partai, partai lain pun saya tidak mau bermusuhan. Waktu saya memimpin PAN, saya selalu menyerukan mari kita (antarparpol, Red) bersaing supaya lebih dicintai rakyat. Saya tidak pernah berkampanye negatif. Untuk apa menjalani kehidupan dengan membawa permusuhan.

Anda merasa kepengurusan Hatta Rajasa tidak akomodatif?

SEJUMLAH loyalis SB, sebutan populer mantan Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, mendorong pengusaha asal Pekalongan itu agar membentuk parpol baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News