Kali Ini Latihan Persebaya Tampak Berbeda

Kali Ini Latihan Persebaya Tampak Berbeda
Dimas Galih. Foto: Angger Bondan/dok.JPNN.com

Itu terlihat tidak mudah bagi kiper. Menurut Hadi, meski bola tidak sampai mengenai air karena hanya melewati atasnya, kecepatannya bertambah. Selain itu, cipratan air juga akan membuat bola semakin licin.

“Kiper dipaksa untuk bisa menyelamatkan tendangan. Antisipasinya harus cerdas karena dengan kondisi itu (cepat dan licin, Red), jadi lebih sulit menangkap bola. Tapi selain itu, saya juga mempersiapkan latihan air itu kalau di pertandingan nanti ada genangan. Ini kan sudah mau masuk musim hujan. Jadi, kami juga sedia payung sebelum hujan,” terang mantan pelatih kiper Persela Lamongan dan Persegres Gresik United itu.

Di sisi lain, sambung Hadi, sebenarnya dirinya punya banyak program latihan untuk para penjaga gawang.

“Tapi saya juga harus jeli ngasih latihan. Target yang tercapai dengan latihan bagaimana. Kalau bola seharusnya bisa masuk tapi kiper menyelematkan itu luar biasa. Semua kiper menunjukkan peningkatan yang bagus,” imbuh Hadi.

Hasil dari latihan itu sudah terlihat kala para pemain Persebaya melakoni sesi finish touch. Saat gawang tanpa kiper, Rendi Irwan dkk dengan mudah menceploskan bola setelah menerima umpang silang dari samping. Namun, begitu kiper berada di bawah mistar, tak banyak yang bisa mencetak gol.

Hanya lima pemain yang mampu menceploskan bola. Mereka adalah Mei handoko Prastiyo, Nerius Alom, Oktafianus Fernadon, M. Syaifuddin, dan Irfan Jaya.

Sang kiper utama Miswar pun hanya kebobolan sekali akibat gol yang lahir dari kaki Pras –sapaan akrab Mei Handoko Prastiyo.

Bagi Miswar, latihan teknik penyelematan yang diterimanya itu membuatnya punya reflek yang semakin cepat.

Pelatih kiper Persebaya, Miftahul Hadi memberi dua porsi latihan teknik yang berbeda kepada tiga kiper Miswar Saputra, Dimas Galih, dan Samuel Reimas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News