Kalimat Mesra Michelle untuk Obama, Ultah Terakhir di Gedung Putih

Kalimat Mesra Michelle untuk Obama, Ultah Terakhir di Gedung Putih
Barack Obama. Foto: AFP

Tentang feminisme, ayah Malia dan Sasha itu mengungkapkan, laki-laki dan perempuan sama-sama punya peran dalam membentuk opini masyarakat. 

”Kita harus mendobrak batasan-batasan yang ada dalam masyarakat tentang laki-laki dan perempuan. Kita harus berubah. Tidak melulu menuntut anak-anak perempuan menjadi individu yang sopan atau mengharuskan anak-anak lelaki menjadi sosok yang tegas,” paparnya. 

Anak-anak perempuan, menurut Obama, tidak perlu disebut tidak sopan ketika berbicara keras atau lantang. Sebaliknya, anak-anak lelaki pun tidak dilarang untuk mengeluarkan air mata. 

Lebih lanjut, pria keturunan Kenya itu mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu mengurung kaum hawa dalam stigma. 

”Kita harus menghentikan perilaku tidak baik yang mengizinkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Baik kekerasan di jalanan maupun kekerasan di ranah online. Kita harus mengubah sikap yang membuat kaum pria merasa terancam oleh kehadiran dan keberhasilan perempuan,” tutur dia. 

Merujuk pencapresan Hillary Clinton, Obama mengajak masyarakat untuk tidak menutup diri terhadap pemimpin perempuan. Tanpa menyebut nama mantan menteri luar negerinya itu, dia meminta publik tidak percaya begitu saja terhadap rumor. Terutama rumor negatif tentang perempuan berkuasa.

”Selama ini, rasa percaya diri, mau bersaing, dan ambisius selalu dianggap positif di tempat kerja. Kecuali untuk perempuan,” sindir dia. 

Saat seorang perempuan yang penuh kepercayaan diri mendobrak dominasi kaum pria, yang kemudian menempel pada sosok tersebut adalah cap miring. Mulai sombong hingga bossy. 

WASHINGTON – Pada Kamis (4/8) lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama genap berusia 55 tahun. Itu menjadi ulang tahun terakhirnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News