Kaltim Siap jadi Lokasi Ibu Kota Negara, PNS dan Keluarga Harus Boyongan
jpnn.com, BALIKPAPAN - Pengamat tata kota dan wilayah dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Farid Nurrahman ikut urun pendapat terkait wacana pemindahan ibu kota negara Indonesia.
Dia menyebut, jika lokasi pemindahan nya di Indonesia bagian timur, Kalimantan dan Sulawesi menjadi dua pulau yang paling strategis.
“Tapi Sulawesi punya masalah gempa bumi, seperti di Palu dan Donggala pada 2018 lalu. Maka kemungkinan Sulawesi dipilih sangatlah kecil,” ujar Farid seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).
Lalu di Kalimantan, Farid melihat ada sinyal positif ketika Jokowi menyebutnya sebagai yang di tengah-tengah Indonesia. Lantas tinggal di Kalimantan mana yang jadi tujuan?
Di sini Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota itu, menilai ada dua provinsi yang memungkinkan. “Kaltim dan Kalteng,” katanya.
BACA JUGA: Kok Jokowi Bertanya soal Ibu Kota Baru Indonesia ke Netizen? Main-Main ya?
Dari keduanya, Kaltim lebih punya potensi. Alasannya, dibandingkan Kalteng, maka Kaltim lebih sedikit punya sejarah konflik sosial. Hal ini penting menjadi pertimbangan selain letak geografis. Karena pemindahan Ibu Kota negara juga akan memindahkan manusia. Yang memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda.
“Ini tentu jadi pertimbangan dari sisi psikologi, antropologi, dan sosiologi. Karena kemungkinan akan ada belasan juta manusia yang bermigrasi ke daerah itu,” sebutnya.
Keputusan Presiden Jokowi memindahkan Ibu Kota negara dari Jakarta ke luar Jawa, Kaltim merasa siap.
- Kecelakaan Kapal di Sungai Mahakam, Dua Orang Hilang
- Pemprov Kaltim Buka 9.456 Formasi CASN 2024
- Otorita IKN Batalkan Pembongkaran Rumah Warga Pemaluan Kaltim
- Reaksi AHY soal Konflik Warga Pemaluan Kaltim dengan Otorita IKN
- Prabowo-Gibran Unggul Telak di Kalimantan Timur
- Bakal Berkantor di IKN, Jokowi: Saya Menunggu Airport dan Jalan Tolnya Jadi