Kambing Gemuk

Oleh: Dahlan Iskan

Kambing Gemuk
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Benarlah yang Anda sudah tahu: bandara itu jauh sekali. Dari Yogyakarta ke arah Kulon Progo. Lalu ke wilayah Purworejo. Lebih satu jam perjalanan. Maka banyak orang pilih naik kereta khusus dari stasiun Tugu. Langsung ke bandara ini: 30 menit.

Baca Juga:

Dalam perjalanan saya mengingat-ingat: bandara mana saja di dunia ini yang jauhnya seperti Yogyakarta. Oh, banyak: Narita, Tokyo. Wuhan, Tiongkok. Dan yang saya rasakan paling jauh: bandara Lanzhou di provinsi Gansu nun jauh di barat Tiongkok.

Bandara-bandara itu benar-benar jauh. Satu jam perjalanan. Padahal jalannya mulus dan lancar. Yang Lanzhou lebih dari satu jam.

Letak bandara Yogyakarta sebenarnya tidak jauh: secara kilometer. Hanya sepelemparan batunya Hulk. Saya alpa menghitung: di berapa puluh lampu bang-jo harus berhenti, berapa ratus truk harus dibuntuti, berapa ribu sepeda motor harus dijaga perasaan mereka.

Belum lagi berapa banyak papan nama soto dan bakso yang harus dibaca istri saya di pinggir jalan yang tidak lebar itu. Jaraknya sendiri, dari Malioboro, hanya 40 km. Sekitar 20 menit kalau ada jalan tol.

Desain bandara ini, saya suka. Modern dicampur tradisional yang terasa menyatu. Tinggal lingkungan bandara, yang begitu luas, masih terasa sangat gersang.
Sabarlah. Ini Yogyakarta.

"Sugeng tindak," itulah kalimat mencolok yang langsung terbaca ketika saya turun di bandara.

Saya pun berfoto di situ. Merangkul istri. Seolah akan berpisah lama. Di latar belakang nan jauh terlihat gapura khas Keraton Ngayogyokarta Hadiningrat.

SETELAH berbuka puasa di Rich Hotel, saya mendadak dapat tugas dari manajer saya: harus ke Jakarta esok paginya. Tidak bisa dibantah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News