Kambing Gemuk

Oleh: Dahlan Iskan

Kambing Gemuk
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dari sejauh Ciawi pun hidung saya terasa kemasukan asapnya. Ciawi-Tasik tinggal 30 menit. Saya cicipi oyster Seribu Rasa sedikit. Saya cicipi pathay-nya sedikit. Saya tidak sentuh nasi putih dan sayur daun singkong lembutnya. Saya pilih tunggu sate.

Tiap hari pun begitu. Saya berbuka puasa hanya dengan air putih dulu. Saya terikat peraturan: baru boleh sentuh makanan setelah satu jam minum obat itu. Hanya selama puasa ini, satu jam itu saya jadikan 30 menit.

Sate, hujan renyai-renyai, perut lapar, ketemu istri, bercanda dengan teman-teman Radar Tasik, nikmat yang mana lagi yang masih harus didustakan. (*)


Berita Selanjutnya:
Ringan Berat

SETELAH berbuka puasa di Rich Hotel, saya mendadak dapat tugas dari manajer saya: harus ke Jakarta esok paginya. Tidak bisa dibantah.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News