KAMMI Desak KPK Periksa Ibas

KAMMI Desak KPK Periksa Ibas
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Ketua Umum KAMMI Andriyana mengatakan, pemanggilan putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu membuktikan bahwa KPK tidak tebang pilih dalam rangka melakukan pemberantasan korupsi.

"KPK butuh lebih banyak dukungan masyarakat agar memiliki keberanian untuk memeriksa Ibas dan kolega SBY lainnya," kata Andriyana di depan KPK, Jakarta, Senin (10/2).

Andriyana menyatakan, politisi PD Ruhut Sitompul sangat percaya diri bahwa Ibas tidak terlibat dalam kasus dugaan korupsi. Karena itu, lanjutnya, KPK tidak perlu khwatir bahwa pemeriksaan terhadap Ibas akan mengusik keluarga SBY.

Andriyana menjelaskan, apabila KPK tidak segera memeriksa Ibas maka besar kemungkinan ini disebabkan kebijakan tebang pilih KPK yang bertujuan untuk mengamankan keluarga dan kolega SBY. Hal ini akan menurunkan kepercayaan dan dukungan masyarakat.

Karena itu, Andriyana menegaskan KPK harus memeriksa Ibas. "Sehingga kepercayaan dan dukungan masyarakat kepada KPK tetap besar,"
tandasnya.

Ada sekitar belasan massa yang ikut dalam aksi demonstrasi. Mereka nampak membawa bendera dan spanduk. Penjagaan aksi demonstarasi ini tidak terlalu ketat. Aksi ini pun tidak menganggu arus lalu lintas di depan gedung KPK.

Seperti diberitakan, Ibas disebut menerima aliran dana dari Grup Permai sebesar USD 200 ribu. Pemberian ini dibeberkan oleh mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis. Dalam catatan Yulianis, pemberian uang kepada Ibas terkait dengan dana Kongres PD tahun 2010 di Bandung.

JAKARTA - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan pemeriksaan terhadap Sekretaris

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News