Kampanye 2019 Ganti Presiden Bisa Picu Gesekan Sosial

Kampanye 2019 Ganti Presiden Bisa Picu Gesekan Sosial
Kaus 2019 Ganti Presiden terjual di pasaran. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

Dia menambahkan, kampanye dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Karyono juga mencontohkan pergantian presiden di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

"Di Indonesia setiap lima tahun sekali. Di AS setiap empat tahun sekali. Namun, di sini belum pilpres sudah ada kampanye. Di AS sebelum waktunya kampanye tidak ada gerakan ganti presiden tersebut," kata Karyono.

Karyono berharap apa pun yang dilakukan untuk mendulang elektabilitas partai maupun calon presiden tidak membahayakan masyarakat.

"Syahwat berkuasa boleh saja. Namun, jangan mengakibatkan gesekan sosial," ujar Karyono. (jos/jpnn)


Peneliti Indonesian Publication Index (IPI) Karyono Wibowo menilai kampanye #2019GantiPresiden bisa menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News