Kamrussamad: Harga BBM Dinaikkan, Jumlah Orang Miskin Naik

Kamrussamad: Harga BBM Dinaikkan, Jumlah Orang Miskin Naik
Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad. Foto: Dokumen MCKS.

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pemerintah memikirkan matang-matang rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

"Bukan saja ongkos ekonomi, tetapi juga ongkos sosialnya sangat besar. Kemiskinan pasti meningkat lagi," kata Kamrussamad dalam keterangannya, Senin (29/8).

Dia menjelaskan dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebanyak 26,16 juta, menurun 340.000 orang dari September 2021 dan 1,38 juta dari Maret 2021. 

"Ini dengan garis kemiskinan Rp 505.469 per kapita per bulan. Dengan komposisi garis kemiskinan makanan Rp 374.455 per kapita per bulan atau 74,08 persen, dan garis kemiskinan bukan makanan Rp 131.014 per kapita per bulan," ungkap Kamrussamad.

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan kalau BBM dinaikan 30 perse saja, angka kemiskinan yang tadinya turun, akan naik tajam kembali.

"Sebab, jika harga BBM pertalite dan solar naik, maka harga pangan juga akan menyusul, bahkan cukup tinggi. Jika itu terjadi, maka jumlah penduduk miskin dipastikan bertambah," paparnya.

Menurutnya, hal ini pernah terjadi di 2013 dan 2014. BBM naik 30 persen inflasi harga pangan melonjak 16 persen dan angka kemiskinan bertambah 400.000-860.000 penduduk.

"Hati-hati, angka kemiskinan yang tadinya menurun 340 ribu, gara-gara harga BBM naik, orang miskinnya bertambah 800 ribu  penduduk," ungkap dia.

Kamrussamad meminta Sri Mulyani dan pemerintah memikirkan kembali rencana kenaikan harga BBM. Dia khawatir angka kemiskinan bakal naik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News