Kandidat Kalah Takut Kehilangan Uang

Kandidat Kalah Takut Kehilangan Uang
Kandidat Kalah Takut Kehilangan Uang
"Saya harapkan mengembangkan logika-logika demokrasi yang baik. Siapa pun yang terpilih harus kita hormati," ujar pria kelahiran 9 November 1957 itu. Dia meminta agar aparat keamanan bersikap tegas terhadap setiap pelaku aksi anarkis.

Ditanya apakah ada masalah di tingkat regulasi sehingga masih ada kisruh pemilukada, Gamawan membantahnya. Disebutkan, pelaksanaan pemilukada secara langsung sudah digelar sejak 2005. bedasar pengalamannya maju sebagai calon gubernur Sumbar pada 2005 silam, Gamawan mengaku tidak ada persoalan di tingkat regulasi.

Namun dia mengakui, tidak ada aturan yang membatasi berapa biaya yang harus dikeluarkan para calon. "Nah, bisa saja semua calon jor-joran biaya. Nah kemudian bisa kalah, atau dalam proses bisa terjadi sesuatu, khawatir uangnya hilang sekian, maka emosional itu muncul. Itu menurut saya, titik-titik krusialnya. Biaya pilkada ini sangat mahal," terangnya.

Sebelumnya Gamawan menyebutkan, untuk calon bupati/walikota misalnya, bisa menghabiskan Rp5 hingga Rp15 miliar. Sedang untuk calon gubernur bisa habis hingga Rp100 miliar. (sam/jpnn)

JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi menduga, kerusuhan pemilukada di beberapa daerah lebih disebabkan sikap emosional kandidat yang kalah. Mental kandidat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News