Kang Jalal Tegaskan Islam Sejalan dengan Kebhinnekaan

Sementara Ketua Umum IJABI 2012-2016 Syamsuddin Baharuddi menjelaskan, muktamar organisasi yang berlangsung pada 10-12 Desember 2016. Muktamar dihadiri para pengurus IJABI dari 26 provinsi seluruh Indonesia. Tercatat, sekitar 180 orang hadir di Asrama Haji Pondok Gede.
Syamsuddin menjelaskan, IJABI sebagai organisasi keagamaan nasional ingin meneguhkan komitmen kebangsaannya. Yakni untuk tetap menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai pijakan dasar membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis, di tengah keragaman bangsa.
"IJABI memandang keragaman latar belakang seluruh anak bangsa sebagai kekayaan dan potensi yang sangat besar jika bisa dirajut dengan ikatan ideologis yang mengikat kebersamaan kita, yaitu Pancasila," katanya.
Syamsuddin menambahkan, agenda Muktamar V IJABI juga diisi pemilihan ketua umum tanfidziyah pengurus pusat periode 2016-2020. Muktamar itu juga akan mengukuhkan Lima Pilar IJABI sebagai prinsip dasar dan paradigma dakwah organisasi yang berulang tahun setiap 1 Juli itu.
"Lima pilar yang menjadi ideologi IJABI mencerminkan kultur dan perilaku keberagamaan yang khas. Kelima pilar tersebut, yakni Islam rasional-spritual, prinsip dahulukan akhlak di atas fiqh, pembelaan terhadap mustad'afin (kaum lemah, red), Islam pluralis dan Islam madani," paparnya.(bay/jpg)
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Jalaluddin Rahmat menyatakan bahwa Islam tidak pernah bertentangan dengan keragaman atau kebhinnekaan. Sebab,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- MAKI Dorong KPK Usut Dugaan Korupsi Kredit Macet di BPD Kaltim-Kaltara