Kanker Serviks, Pembunuh Kedua Setelah Kanker Payudara

Kanker Serviks, Pembunuh Kedua Setelah Kanker Payudara
Kanker Serviks, Pembunuh Kedua Setelah Kanker Payudara
JAKARTA- Kanker serviks masih menjadi penyakit pembunuh perempuan nomor dua di Indonesia, setelah kanker payudara. Setiap jam, seorang perempuan Indonesia meninggal karena penyakit yang juga disebut kanker leher rahim tersebut. Menyikapi kenyataan tersebut, pemerintah pun memberikan perhatian atas jumlah penderita kanker serviks yang terus meningkat. Namun, biaya program deteksi dini kanker serviks, belum dijamin pemerintah.

"Sejak tahun 2007, Kemenkes telah mengembangkan program deteksi dini kanker serviks dan payudara di 14 provinsi yang mencakup 63 kabupaten/kota. Tahun 2010, kita sudah mencakup 68 kabupaten/kota pada 14 provinsi di 152 puskesmas,"jelas Menkes Endang Sedyaningsih ditemui di Gedung Pusat Pertamina, kemarin (6/10).

Endang Rahayu Sedyaningsih menuturkan, program deteksi dini telah dimasukkan ke dalam Rencana Strategis Kemenkes 2010-2014. Pemerintah pun menargetkan, pada 2014 pencegahan dan penanggulangan kanker serviks dapat menjangkau hampir seluruh propinsi. "Pada 2014 diharapkan 25 persen kabupaten/kota, berarti sekitar 120 kabupaten/kota dapat melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks dengan sasaran 80 persen wanita usia subur berumur 30-50 tahun,"jelasnya.

Namun, Endang melanjutkan, program deteksi dini tersebut belum dibiayai oleh pemerintah. Namun, jika penyakit kanker serviks telah terdeteksi, biaya pengobatan pasien ditanggung pemerintah melalui fasilitas jaminan kesehatan. "Belum ditanggung pemerintah, kecuali provinsi dan kabupaten yang punya kebijakan sendiri. Tapi kalau pusat belum. Tapi kalau orang sakit kanker, ditanggung sepanjang dia termasuk dalam program jamkesmas atau jamkesda,"tegasnya.

JAKARTA- Kanker serviks masih menjadi penyakit pembunuh perempuan nomor dua di Indonesia, setelah kanker payudara. Setiap jam, seorang perempuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News