Kantor Staf Presiden Beri Peringatan Keras terhadap Aksi Keji KKB Papua

Kantor Staf Presiden Beri Peringatan Keras terhadap Aksi Keji KKB Papua
Ilustrasi, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri.Pemerintah sudah resmi melabeli KKB Papua sebagai teroris. Foto: ANTARA/HO-Humas Nemangkawi

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) memperingatkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk segera menghentikan aksi brutal tak berperikemanusiaan kepada masyarakat sipil, serta perusakan fasilitas publik, fasilitas kesehatan, dan pendidikan di Papua.

"KKB harus segera menghentikan tindakan yang sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan ini. Aparat penegak hukum harus bertindak dan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tuntas atas serangkaian aksi teror KKB," kata Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan HAM Jaleswari Pramodhawardani dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis malam.

Aksi kekerasan dalam beberapa waktu terakhir yang dilakukan KKB Papua, menurut KSP, adalah serangan dan pembakaran sejumlah fasilitas pelayanan publik, seperti puskesmas, perumahan para tenaga kesehatan (nakes), gedung SD, SMP, perumahan bagi para guru, serta balai-balai warga kampung.

Penyerangan tersebut dilakukan KKB pada hari Selasa (14/9) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Pada hari Senin (13/9) atau sehari sebelumnya, KKB juga menyerang dan membakar Kantor Kas Bank Papua, pasar, puskesmas, dan SD Inpres di Kiwirok.

Serangkaian aksi yang mengganggu dan menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat tersebut, kata dia, telah berdampak setidaknya 11 orang nakes, yang di antaranya mengalami luka-luka, hilang, dan meninggal dunia.

??????Kabar terakhir yang diterima KSP bahwa salah satu korban meninggal akibat aksi kekerasan KKB di Papua adalah perawat Gabriella Meilani (22).

Sementara itu, seorang nakes lain yang belum ditemukan adalah Gerald Sokoy (28).

Aksi kekerasan dalam beberapa waktu terakhir yang dilakukan KKB Papua, menurut KSP, adalah serangan dan pembakaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News