Kapal Tenggelam Jadi Objek Wisata Bahari Baru di Indonesia

Kapal Tenggelam Jadi Objek Wisata Bahari Baru di Indonesia
Luhut Pandjaitan. Foto: dok.JPNN.com

“Koral yang dilihat harganya lebih mahal daripada koral yang dijual, khususnya yang berada di bawah kedalaman 40 meter,” kata Menpar Arief Yahya.

Diperkirakan terdapat ratusan kapal tenggelam yang tersebar di sejumlah kawasan perairan seperti di Kepulauan Riau, Selat Karimata, dan Laut Jawa. Berbagai BMKT itu memiliki baik nilai ekonomi maupun nilai historis atau kesejahteraan tinggi, sehingga pemerintah juga berkomitmen untuk mengelolanya serta tidak menyerahkannya ke pihak lain.

"BMKT adalah identitas bangsa,dan harus dikelola secara sustainable. Terlebih keindahan bawah laut yang memiliki dua pertiga coral di dunia itu memang world class semua,” ujarnya.

Hadirnya BMKT, sebut Menpar Arief, dapat dijadikan alternatif bagi para penyelam dunia bisa datang ke Indonesia. Alasan pertama adalah nilai estetika.

Sebuah kapal yang tenggelam akan menjadi tempat bagi tumbuhnya biota laut yang indah. Selain itu, kapalnya pun akan menjadi daya tarik sendiri, apabila muatannya berisi barang-barang antik bersejarah.

Daya tarik kedua adalah nilai sejarah dari kapal itu. Misalnya, kapal yang tenggelam akibat peperangan atau peristiwa perompakan yang kerap terjadi di masa lalu.

“Dan spot selam Indonesia sudah dikenal dunia. Banyak award yang sudah diberikan ke Indonesia. Banyak juga yang secara periodik mengulas tentang kedahsyatan diving site di Indonesia,” ucap Arief Yahya.(adv/jpnn)


Benda muatan kapal tenggelam atau BMKT bisa menjadi tempat menarik untuk wisatawan, khususnya penyuka selam.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News